Di manga one piece chapter 19, Shanks pernah bilang kepada Buggy kalau buah iblis adalah perwujudan dari jiwa iblis lautan yang sesungguhnya.
Jika manusia memakannya maka dia akan mendapatkan kekuatan iblis, tetapi kemudian lautan akan membencinya, dan mengutuknya tidak bisa berenang seumur hidup.
Dari pernyataan Shanks ini sebenarnya sudah jelas alasan kenapa pengguna buah iblis tidak bisa berenang seumur hidupnya, yaitu karena kutukan dari buah iblis.
Bahkan pengguna Buah Iblis dari ras manusia ikan seperti Van Der Decken sekalipun tetap tidak bisa berenang, meskipun lautan adalah habitat aslinya.
Tapi disini masih belum dijelaskan bagaimana mekanisme yang sesungguhnya kenapa hal tersebut bisa terjadi.
Menurut pernyataan Oda pada SBS Volume 48, nanti akan ada seorang Profesor yang akan menjelaskan mekanisme yang sesungguhnya tentang buah iblis ini.
Yang sekaligus akan menjawab asal usul serta alasan kenapa pengguna Buah Iblis kehilangan kemampuannya untuk berenang.
Besar kemungkinan, profesor yang dimaksudkan oleh Oda ini adalah Dr. Vegapunk yang saat ini menjadi pelopor dari terciptanya Artificial Devil Fruit yang dikembangkan oleh Caesar Clown.
Nah, di SBS tersebut Oda mengatakan seorang Profesor, bukan seorang penyihir atau seorang dewa yang akan menjelaskan tentang mekanisme buah iblis, bukan???
Itu artinya, mekanisme buah iblis tersebut nanti bisa dijelaskan secara ilmiah. Ilmiah versinya One Piece tentunya.
Jadi, apa yang dikatakan oleh Shanks sebagai sebuah kutukan di awal tadi, suatu hari nanti akan bisa dijelaskan dari sudut pandang ilmu pengetahuan.
Nah karena sudut pandangnya adalah ilmu pengetahuan, maka misteri yang terkandung dalam Buah Iblis, berikut kekuatan dan kutukan yang dimilikinya, akan bisa dijelaskan berdasarkan unsur-unsur pembentuk buah iblis.
Hal ini sudah dibuktikan oleh Vegapunk.
KENAPA SEMUA PENGGUNA BUAH IBLIS TIDAK BISA BERENANG??? | |
| 1,086 Likes | 1,086 Dislikes |
| 73,376 views views | 41,141 followers |
| Film & Animation | Upload TimePublished on 1 Sep 2018 |
No comments:
Post a Comment